Aceh Singkil Terima Traktor Dan Alat Pompanisasi Saat Hadiri Rakor Perluasan Areal Tanam Dan MoU Dua Menteri

Aceh Singkil | Senin, 10 Juni 2024 | Berita 

PPID ACEH SINGKIL | Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil diwakili Plt Kadis DTPHP Syam’un Nst, S.ST hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Perluasan Areal Tanam dan Penandatanganan Nota Kesepahaman Antara Mentan (Menteri Pertanian) dan Mendagri (Menteri Dalam Negeri) di Jakarta, pada Jumat 07 Juni 2024.

Di mana dalam sambutannya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pihaknya bersinergi bersama Kemendagri, dalam meningkatkan produktivitas pertanian melalui optimasi pompanisasi demi mewujudkan swasembada pangan Indonesia.

“Solusi cepat yang ditawarkan saat ini untuk meningkatkan pertanian adalah dengan optimasi pompanisasi di lahan-lahan pertanian,” kata Mentan

Mentan menyebutkan, kebijakan jangka pendek Kementan menuju swasembada, di antaranya adalah optimasi lahan rawa 400 ribu hektare, pompanisasi sawah 1 juta hektare dan transformasi pertanian tradisional ke pertanian modern seluas 250 ribu hektare di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jend.Pol.purn Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, semangat Mentan dalam menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia sangatlah mungkin untuk segera terwujudkan, mengingat saat ini angkatan kerja yang ada merupakan angkatan kerja terbesar di dunia.

Di samping itu, potensi sumber daya alam Indonesia sangat melimpah, sehingga upaya perluasan areal tanam atau PAT sangatlah tepat.

"Nah kita sangat gembira karena kita memang harus menuju ke sana (lumbung pangan dunia). Jadi saya mendukung apa pun argumennya untuk mewujudkan mimpi Indonesia sebagai negara dominan. Dan dari semua itu food adalah yang paling utama. Kenapa yang lain bisa ditahan tapi pangan tidak," jelas Mendagri.

Lanjut Mendagri, Indonesia tahun 2045 akan menjadi negara terbesar di dunia.

“Ini sangat mungkin terjadi karena kalau kita bicara ekonomi kita pasti bicara produksi dan pangan. Jadi siapa yang mampu membanjiri produksi, maka dia akan menguasai dunia," kata Mendagri.

Mengenai hal ini, Mendagri juga mendukung keterlibatan militer dalam memperkuat program pertanian. Menurut Mendagri, militer dan pertanian adalah satu kesatuan yang bisa memperkuat pertahanan.

"Saya mendukung TNI terlibat langsung pada program pertanian, karena dalam pertahanan juga ada pertanian. Oleh karenanya kita perlu kebersamaan baik pemerintah daerah maupun pusat. Ingat, untuk menuju negara dominan kita harus membanjiri produksi," ujar Mendagri.

Masih dalam rangkaian acara rakor, Menteri Pertanian memberikan apresiasi kepada para Bupati dan Wali Kota serta perwakilan yang hadir langsung pada acara ini dan memberikan tambahan bantuan. 

Dan dalam kesempatan itu, Plt Kadis DTPHP Syam’un Nst, S.ST menyampaikan usulan bantuan alat mesin pertanian berupa traktor roda empat, hand traktor dan alat alat mesin pertanian lainnya.

“Alhamdulilah dalam kesempatan ini, Kabupaten Aceh Singkil menerima beberapa unit traktor dan alat pompanisasi dari pak Menteri,” ucap Syam’un.

Syam’un menyebut, dalam rapat kordinasi tersebut usulan dari Pj Bupati di mana punya target untuk perluasan areal tanam 700 sampai 900 hektar kedepanya sudah disampaikan olehnya kepada Menteri.

“Dalam rangka mendukung para petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang sangat berpengaruh kepada peningkatan pendapatan dan ekonomi masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil, para petani sangat membutuhkan alat-alat tersebut,” ujarnya.

Selain itu, kata Syam’un sebagai upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Aceh Singkil dukungan semua pihak khususnya para petani di Kabupaten Aceh Singkil sangat diperlukan," imbuhnya. 

Selain dihadiri Plt Kadis DTPHP, Kadis turut dihadiri oleh Kadis Pertanian Provinsi Aceh.

Tags www.acehsingkilkab.go.id